Rintisan pendidikan di YATPI berawal dari kelompok Jamaah Tahlil bernama Jam’iyatul Hasanah yang bertempat di Masjid Baitus Salam Godong. Sebagaimana gerakan-gerakan masyarakat pribumi lainnya, kelompok ini juga ingin mengembangkan pendidikan Islam sebagai upaya pemberdayaan sekaligus proteksi terhadap masyarakat atas penjajahan yang sedang terjadi. Sehingga atas inisiatif Kiai Mohammad Isa serta beberapa tokoh agama desa Godong, maka dibentuklah Madrasah yang diberi nama Tarbiyatus Syari’ah. Madrasah ini mengelola pendidikan dasar yang dikhususkan untuk mengembangkan ilmu-ilmu agama.
Madrasah ini sempat ditutup dan berhenti beraktifitas pada masa pendudukan Jepang, namun hanya sebentar saja madrasah ini dilanjutkan kembali meski saat itu keadaa ekonomi sangat buruk. Hingga tahun 1947, madrasah sempat ditutup karena banyak penduduk Godong yang mengungsi saat daerah ini menjadi garis pertahanan RI pada masa perebutan kemerdekaan. Pada tahun 1948, Mohammad Sofwan Isa putra Mohammad Isa, yang saat itu menjadi pegawai KUA Godong, membuka kembali madrasah itu.
Perkembangan pendidikan kemudian menjadi semakin meningkat, hingga tahun 1952, madrasah itu ditambahi dengan pelajaran umum dan diganti menjadi Sekolah Rakyat Islam (SRI), yang kemudian dirubah lagi menjadi Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MII) pada tahun 1954, seiring dengan adanya SR negeri.
Perkembangan pendidikan terus dilanjutkan dengan membuka Madrasah Tsanawiyah pada tahun 1959, yang kemudian dalam perkembangannya diganti menjadi Muallimin, setingkat PGA 4 tahun. Yang kemudian dikembangkan terus hingga pada tahun 1969 didirikan Muallimat, khusus puteri. Muallimin dan Muallimat sendiri pada akhir tahun mengikuti ujian PGA negeri. Akhirnya, Muallimin dan Muallimat digabung dan dirubah menjadi PGA 6 tahun pada 1 Januari 1970, yang berjalan hingga tahun 1977.
Pada tahun 1977, Pemerintah melalui surat Dirjen Bimas Islam No.D.III/Ed/80/77 tanggal 24 Mei 1977 mengeluarkan kebijakan tentang perubahan PGA, sehingga kelas I, II, III PGA berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah dan kelas IV, V, dan VI berubah menjadi Madrasah Aliyah.
Madrasah Tsanawiyah YATPI ( MTs YATPI ) mendapat piagam di tahun 1986 dengan nomor : Wk/5.c/149/pgm/Ts/1986. YATPI sendiri tidak hanya memfokuskan pendidikan pada bidang agama saja. Pengembangan serta dorongan untuk memenuhi keinginan masyarakat menjadi pemicu bagi YATPI untuk membuka sekolah-sekolah khusus umum.
Hingga saat ini, YATPI mengelola pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar Islam, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan, Pondok pesantren serta Madrasah Diniyah Awaliyah dan Wustho.
Posting Komentar